Rabu, 31 Desember 2008

BERDIALOG DENGAN TIM PENILAI

Bapak Nardi guru kelas IIIB dan Bapak Samidi guru IIIA sedang berdialog dengan Tim penilai tentang pembelajaran di kelas III.Bapak Hendarmo memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas III dan kinerja guru,mulai dari persiapan megajar sampai denga penilaan dan remedial.Belaiu juga memberikan masukan-masukan yang benar tentang pembelajaran dan administrasi kelas.

MEMERIKSA FISIK PERPUS


Bu Amik sedang memeriksa keadaan fisik perpus yang baru,beliau berdilog dengan petugas perpus yaitu Bapak Edy yang berbaju olahraga,didalam ruang perpus tersebut banyak guru-guru SDN Bulak Banteng I yaitu Ibu Supi,Bapak Nardi,Ibu Is,Ibu Muniroh,Ibu Sri,Ibu Winartik,Ibu Ulfa dan Bapak Didik.

TIM PENILAI KINERJA SEKOLAH

Pada tanggal 31 Desember 2008,SDN Bulak Banteng I-263 kedatangan TIM Penilai Kinerja sekolah dari Dispendik Kota Surabaya,yaitu Ibu Amik dan Bapak Hendarmo,beliau mengecek dan memberi masukan tentang kinerja sekolah dan kinerja guru.Ada 8 aspek penilaian yang jadi target sasaran sesuai dengan 8 standar penilaian kinerja sekolah dan kinerja guru.Beliau secara detail memeriksa satu persatu,mulai dari kurikulum,keuangan,hasil evaluasi,prestasi akademik,keadaan fisik sekolah dan lain-lainnya.Dalam pemeriksaan tersebut Bu Amik didampingi oleh ibu Endang selaku UPTD-BPS Kec.Kenjeran.Sedangkan dari fihak guru kami didampingi oleh Bapak Didik selaku ketua Tim Pengembang Sekolah.Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan dalam suasana yang akrab,disamping itu ibu Amik memberi masukan-masukan bagaimana sekolah tersebut supaya maju dan prestasi dari para siswa dapat meningkat dengan baik.

Selasa, 30 Desember 2008

SEKOLAH MASA DEPAN


Sekolah masa depan adalah sekolah yang berbasis ketrampilan dan teknologi,disamping itu dikembangkan pula budi pekerti yang berlandaskan imtak,sehingga hubungan antara guru dengan murid sangat familier dan penuh kekeluargaan.

RUANG PERPUS YANG BARU


Bantuan bloggren dari pemerintah yang di alokasikan untuk perpustakaan beserta isinya telah selesai di bangun dan ini adalah ruang perpus yang baru deng luas ruang 7mx8m sehingga kelihatan nyaman untuk runag baca anak-anak,apalagi dimodel lesehan seperti tampak pada gambar disamping.Perpustakaan sebenarnya merupakan jantung dari sekolah untuk meningkatkan minat baca bagi anak-anak.Disini kami telah mengoleksi kurang lebih 500 judul buku baik fiksi,non fiksi maupun sains dan budaya.Dengan kondisi ruang yang nyaman diharapkan anak-anak betah untuk berlama-lama membaca buku yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup.Rencana kedepan ruang perpus akan dilengkapi denga sarana audiovisual dan mungkin juga akan di beri ac.

Restrat SDN BB I


SDN Bulak banteng I-263 untuk lima tahun kedepan mengembangakn rencana stategis dengan membangun gedung bertingkat,salah satunya adalah membangun ruang kelas VIA& B

Jumat, 19 Desember 2008

Pelatihan DBE 1 di SDN SIWET IV

Bu Sri Musilowati pengurus Komite SDN Bulak Banteng I dan BuRohma Guru kelas V B lagi mengikuti pelatihan DBE 1 di SDN Siwet IV Jl. Randu Surabaya,Bu Sri sedang aktif memberikan tanggapan terhadap kekiatan tersebut yang berkaitan dengan kepentingan Komite sekolah,beliaua sebagai wakil dari wali murid yang menyuarakan aspirasi wali murid tentang hak-haknya dalam peran sertanya menyusun RPS atau RKKS sekolah.

Para Fasilitator dari DBE 1


Para pakar DBE 1 yaitu yang pegang HP itu adalah bapak Budi sebagai Control Quality,yang pakai kaca mata,rambut keriting ,pegang laptop Toshiba tersebut adalah Embak Ita sebagai DC,dan yang berdiri di belakang itu adalah oarang yang tidak asing lagi di lingkungan Bulak Banteng adalah Ir.Bambang Didik,praktisi pendidikan yang bergelar Ir pertanian.

Pelatihan SDS di SMK 10 Sby

Ini Pak Yanny dan Embak Dian mengikuti pelatihan pengisian data base sekolah yang diadakan oleh DBE 1 surabaya.Pengisian Data Base ini sangant penting untuk memudahkan pekerjaan fihak sekolah karena sekolah binaan DBE tinggal mengisi data yang ada pada program yang telah di sediakan yang disebut dengan SDS.

Selasa, 16 Desember 2008

Kisah Perkawinan yang heboh

Kisah Perkawinan Terheboh Dalam Al-Quran

Allah Swt dalam al-Quran, menyebutkan sebuah kisah yang layak diamati dan dianalisa dari pelbagai segi. Kisah ini perlu dihayati karena selain nama surah terpanjang al-Quran diambil dari kisah tersebut (Baqarah: sapi betina), kisah ini –sama dengan kisah-kisah al-Quran yang lain- menyimpan pelajaran-pelajaran untuk umat manusia.
Kisah yang bisa dikatakan paling detail yang terdapat dalam surah Al-Baqarah atau bahkan dalam al-Quran ini, terjadi di masa nabi Musa a.s.
Saat itu, hidup seorang anak muda yang berprofesi sebagai pedagang bahan makanan. Dia pemuda santun yang menghiasi dirinya dengan budi pekerti yang luhur. Satu hari, sebagaimana hari-hari biasa, datang seorang pembeli yang bermaksud membeli Gandum dalam skala besar dan tentunya akan mendatangkan keuntungan yang besar baginya. Setelah transaksi terjadi dan bermaksud mengambil barang ke gudang, sang pemuda melihat gudang lagi tertutup dan kuncinya berada di kantong ayahnya yang lagi tertidur.
Pemuda yang terdidik ini sangat hormat dan patuh kepada orang tuanya, akhirnya meminta maaf dari pembelinya dengan berkata:” Maaf, saya tidak dapat memberikan gandum yang Anda inginkan karena kunci gudang berada di tangan yang sekarang lagi tidur, dan aku tidak rela beliau terbangun dan terganggu waktu istirahatnya. Oleh karena itu, jika anda mau bersabar hingga ayahku bangun, aku akan memberikan diskon untukmu, jika tidak, silahkan beli dari tempat lain!”
“Aku akan membelinya lebih mahal lagi, bawa barangnya kemari dan jangan tunggu apa-apa lagi! Cepat bangunkan ayahmu!” Sergah sang pembeli. Sang pemuda menjawab:”tidak, aku tidak akan mau melakukannya, tolong jangan minta itu lagi dariku, aku lebih senang ayahku tenang beristirahat daripada aku mendapatkan untung besar.”
Akhirnya setelah tarik-ulur tersebut sang pemuda tetap tidak mau membangunkan ayahnya dan sang pembeli tidak mau menunggu lalu pergi ke tempat lain.
Selang beberapa jam kemudian, sang ayah terbangun dari tidurnya; melihat anaknya sedang mondar-mandir di halaman rumah. “Anakku, kenapa jam sekian engkau menutup toko dan pulang ke rumah”! sergah sang ayah. Peristiwa tadi akhirnya diceritakan oleh sang pemuda. Setelah mendengar kisah tersebut, sang ayah merasa sangat gembira dan berbunga-bunga hatinya. Dia bersyukur kepada Allah seraya berkata:” Ya Allah terima kasih, Engkau telah menganugerahkan diriku seorang anak yang penuh kasih sayang.” Lalu dia berkata kepada anaknya:” sebenarnya aku rela, engkau bangunkan diriku sehingga engkau tidak kehilangan keuntungan besar seperti itu, akan tetapi karena engkau telah menghormati ayahmu, maka untuk menebus keuntungan yang lenyap itu aku akan memberikan anak sapiku kepadamu dan semoga Allah memberikan keuntungan yang lebih besar lagi melalui anak sapi tersebut.”
Tiga tahun berlalu, anak sapi tersebut hari demi hari semakin besar dan sekarang telah menjelma seekor sapi sempurna.
Di tempat lain, di salah satu keluarga Bany Israel, hidup seorang anak perawan cantik nan rupawan serta beradab. Begitu banyak para pemuda yang datang untuk melamarnya. Di antara mereka dua sepupunya sendiri; salah satunya adalah pemuda bertakwa dan berpendidikan tapi kere alias miskin, sedangkan sepupu satunya kaya raya namun kosong dari spiritualitas dan agama. Di benak sang gadis hanya dua pemuda ini yang terlintas. Akhirnya dia meminta waktu satu Minggu untuk menentukan pilihannya.
Dalam kurun waktu itu, dia selalu berpikir demikian:” Jika sepupuku yang beragama itu yang ku pilih, maka aku harus siap hidup melarat, namun aku akan ditemani oleh orang yang baik dan cinta tuhan. Jika aku memilih sepupuku yang kaya, bisa jadi dalam beberapa waktu, aku akan hidup dalam kesejahteraan, akan tetapi aku akan menjauh dari keutamaan moral dan terjerembab dalam kesengsaraan abadi.”
Setelah berpikir dan berembuk dengan kedua orang tuanya, akhirnya si gadis mengambil keputusan untuk kawin dengan sepupunya yang beragama. Sepupu yang kaya raya, saat menyadari bahwa pujaan hatinya memilih orang lain, dirinya merasa hancur, perasaan iri dan dengki merebak. Kemudian dia berencana untuk membinasakan rivalnya tersebut.
Diundanglah saingannya yang tak lain sepupunya sendiri tersebut ke rumahnya, setelah acara jamuan makan selesai, dia memohon tamunya untuk menginap. Akhirnya pada penghujung malam dia melaksanakan rencana busuknya untuk membunuh sepupunya tersebut. Hal itupun terjadi, dan untuk menghilangkan jejak, mayatnya diletakkan di kawasan elite Bani Israel. Dengan ini dia merasa seperti orang yang memanah dan mengenai dua bidikian dengan satu anak panah; pertama, sang gadis terpaksa akan jatuh ke pelukannya, kedua uang diyah akan mengalir kepada dirinya karena korban tidak memiliki Ahli waris selain dirinya dan dengan itu dia dapat mengadakan acara resepsi perkawinan.
Saat orang-orang pada pagi hari keluar dari rumahnya, mereka melihat sebuah jasad yang berlumuran darah. Upaya apapun yang mereka lakukan tetap tidak mampu mengidentifikasi mayat tersebut, sehingga mereka melaporkan hal ini kepada Nabi Musa a.s. Untuk itu, beliau melarang Bani Israel untuk pergi pergi ke tempat kerja mereka dan hendaknya mengidentifikasi pembunuh dan korban. Hal ini disebabkan pembunuhan saat itu di kalangan bani Israel sangat penting. Mereka berupaya semaksimal mungkin untuk menjalankan perintah Nabi Musa a.s., akan tetapi usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Mendekati waktu zuhur, si pembunuh keluar dari rumahnya dan melihat kondisi kota dalam keadaan kacau balau, masyarakat akhirnya menyerah tak mampu melakukan apa-apa lagi. Dengan berpura-pura tidak mengetahui peristiwa yang terjadi, anak muda itu bertanya yang kemudian dijawab bahwa tadi malam ada seseorang yang telah dibunuh dan di temukan di salah satu perkampungan . Nabi Musa memerintahkan untuk mencari pembunuh tersebut sehingga keluarga korban dapat mengqishasnya. Si pemuda mulai mendekati jenazah itu dan membuka kain penutup jenazah sambil melihat wajahnya. spontan dia berteriak seperti orang yang tertimpa musibah, dia memukuli kepala dan wajahnya sendiri seraya berkata: Ohoii… Ohoii.. ini adalah sepupuku, carilah pembunuhnya, aku sendiri yang akan mengqishasnya atau diyahnya yang aku ambil.
Ketika jasad dihadirkan dihadapkan nabi Musa dan setelah beliau mengetahui bahwa pemuda ini ada hubungan kekeluargaan dengan korban, beliau berkata: “Penduduk tempat itu harus menemukan pembunuh aslinya atau 50 orang dari mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengetahui pembunuhnya dan membayar diyah.”
Bani Israel berkata: “Wahai Nabi, kenapa kita yang tidak bersalah harus membayar diyah, tanyakanlah kepada tuhanmu supaya kita mengetahui siapa pembunuh sebenarnya dan kita akan bebas dari tuduhan ini.” Nabi Musa menjawab: “Untuk saat ini, inilah hukum Allah dan aku tidak mau melanggar hukum-Nya.” Saat itu juga, wahyu datang kepada nabi Musa: “Wahai Musa! sekarang mereka tidak setuju dengan hukum zahirmu maka sekarang perintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi lalu pukulkanlah sebagian dari anggota badan sapi pada jasad tersebut, niscaya Aku akan menghidupkannya kembali dan dia sendiri yang akan menentukan pembunuhnya.” Allah Swt menuturkan kisah ini dalam al-Quran seraya berkata:
æó ÇöÐú ÞÇáó ãõæúÓì áöÞóæúãöåö Çöäøó Çááøåó íóÇÁúãõÑõßõãú Çóäú ÊóÐúÈóÍõæÇ ÈóÞóÑóåð ÞÇáõæÇ ÇóÊÊøÎÐäÇ åõÒõæÇð ÞÇáó ÇóÚõæÐõ ÈöÇááøåö Çóäú Çóßõæäó ãöäó ÇáúÌÇåöáíäó
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya Allah menyuruh kalian untuk menyembelih seekor sapi betina (lalu pukulkanlah bagian dari sapi itu ke tubuh jenazah yang tidak diketahui pembunuhnya itu sehingga ia bangun dari kematiannya dan memberitahukan siapa pembunuhnya yang sebenarnya)”. Mereka berkata, “Apakah engkau memperolokkan kami?” Ia menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk golongan orang-orang yang bodoh”
ÞÇáõæÇ ÇÏúÚõ áóäÇ ÑóÈøóßó íõÈóíöøäú áóäÇ ãÇåöìó¡ ÞÇáó Çöäøóåõ íÞæá ÇöäøóåÇ ÈóÞóÑóÉð áÇ ÝÇÑöÖñ æó áÇ ÈößúÑñ ÚóæÇäñ Èóíúäó Ðáößó ÝóÇÝúÚóáõæÇ ãÇ ÊõÄúãóÑõæäó
“Mereka berkata, “Mohonlah kepada Tuhanmu agar Ia menerangkan kepada kami sapi betina apakah itu!” Musa menjawab, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa ia adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan di antara itu. Maka kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepada kalian.”
ÞóÇáõæúÇ ÇÏúÚõ áóäóÇ ÑóÈøóßó íõÈóíøöä áøóäóÇ ãóÇ áóæúäõåóÇ ÞóÇáó Åöäøóåõ íóÞõæúáõ ÅöäøåóÇ ÈóÞóÑóÉñ ÕóÝúÑóÇÁõ ÝóÇÞöÚñ áøóæúäõåóÇ ÊóÓõÑøõ ÇáäøóÇÙöÑöíúäó
Mereka berkata, “Mohonlah kepada Tuhanmu agar Ia menerangkan kepada kami apa warnanya”. Musa menjawab, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa (warna) sapi betina itu adalah kuning tua (yang merata) nan menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”
ÞóÇáõæúÇ ÇÏúÚõ áóäóÇ ÑóÈøóßó íõÈóíøöä áøóäóÇ ãóÇ åöíó Åöäøó ÇáÈóÞóÑó ÊóÔóÇÈóåó ÚóáóíúäóÇ æóÅöäøó Åöäú ÔóÇÁó Çááøóåõ áóãõåúÊóÏõæúäó
Mereka berkata, “Mohonlah kepada Tuhanmu agar Ia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan jika Allah menghendaki (dengan keterangan yang telah kau berikan) kami akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
ÞóÇáó Åöäøóåõ íóÞõæúáõ ÅöäøóåóÇ ÈóÞóÑóÉñ áÇøó Ðóáõæúáñ ÊõËöíúÑõ ÇáúÃóÑúÖó æó áÇó ÊóÓúÞöí ÇáúÍóÑúËó ãõÓóáøóãóÉñ áÇøó ÔöíóÉó ÝöíúåóÇ ÞóÇáõæúÇ ÇáúÂäó ÌöÆúÊó ÈöÇáúÍóÞøö
…Musa berkata, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa ia adalah sapi betina yang belum pernah digunakan untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat (dan) tidak ada belangnya.” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”…
Setelah mendengar ciri-ciri sapi tersebut, Bani Israel mencari sapi yang memiliki ciri-ciri ini, usaha apapun yang mereka lakukan tetap tidak membuahkan hasil hingga pada akhirnya mereka mendapatkannya di rumah seorang pemuda. Ia, pemuda itu adalah penjual gandum yang kami ceritakan di awal tadi.
Bani Israel datang ke rumah sang pemuda dan bermaksud untuk membeli sapi tersebut. Pemuda ini merasa senang ketika mendengar apa yang terjadi, dia berkata: “kalau begitu aku harus meminta izin dari ibuku.” Diapun datang ke ibunya dan bermusyawarah dengannya. “juallah dengan harga dua kali lipat” ujar sang ibu. Bani Israel ketika mengetahui harga sapi tersebut berkata: “Apa-apaan ini mana mungkin sapi biasa dijual dua kali lipat dari harga pasaran?!” Kemudian mereka mengadu kepada Nabi Musa seraya melaporkan hal tersebut.
“Kalian harus membelinya karena ini adalah perintah Allah.”, Kata beliau. Mereka kembali lagi dan berkata kepada pemuda tersebut:” tak ada jalan lain, kita harus membelinya walaupun harganya dua kali lipat, pergi dan ambillah sapi itu!” Lagi-lagi pemuda itu meminta izin kepada ibunya. Ibunya menjawab:” Wahai anakku juallah sapimu dengan dua kali lipat dari harga sebelumnya. Ketika mendengar ungkapan itu mereka terheran-heran dan marah seraya berkata: “kita tidak akan membeli seekor sapi dengan 4 kali lipat dari harga pasaran.”
Akhirnya mereka kembali lagi kepada nabi Musa dan menceritakan apa yang mereka hadapi. Beliau berkata: “kalian harus membelinya, karena ini adalah perintah Allah.” Kemudian mereka kembali lagi. Untuk kesekian kalinya, ibu itu berkata:” Anakku sayang! Katakan kepada mereka, karena kalian pergi dan tidak membeli sapiku kemarin, maka sekarang aku mau menjualnya dengan dua kali lipat dari harga sebelumnya (8 kali lipat dari harga asli). Bani Israel kembali lagi dan tidak mau membelinya. Dan setiap kali mereka kembali untuk membelinya, harga sapi tersebut bertambah dua kali lipat. Mungkin hal inilah yang membuat Allah berfirman di penghujung ayat terakhir: æó ãóÇ ßóÇÏõæúÇ íóÝúÚóáõæúäó “… dan hampir saja mereka tidak dapat melaksanakan perintah itu.”
Sehingga akhirnya sapi itu dibeli juga dengan harga yang mahal yaitu sejumlah emas yang cukup untuk ditempel di badan sapi. Setelah membelinya, mereka menyembelih sapi tersebut, menguliti kulitnya dan memenuhinya dengan emas dan kemudian diserahkan kepada pemiliknya (pemuda). Nabi Musa datang kemudian shalat seraya mengangkat tangannya ke langit lalu berdoa:” Ya Allah aku bersumpah demi kehormatan Muhammad dan keluarganya hidupkanlah kembali jasad ini.!” Kemudian sebagian dari ekor sapi itu diambil dan dipukulkannya ke jenazah tersebut, pada akhirnya jasad tersebut hidup kembali dan menunjuk pembunuhnya dan menjelaskan kronologi pembunuhan.
Setelah mukjizat terjadi, Bani Israel saling berkata satu sama lain: “kita tidak tahu mana yang penting sebenarnya, mukjizat dihidupkannya orang mati ini atau proses memilyalderkan kampung itu.
Nabi Musa a.s. memerintahkan untuk mengqishas pembunuh tersebut. Dan pemuda yang tidak berdosa itu hidup kembali, dia meminta kepada nabi Musa untuk diberikan umur kembali. Allah Swt memberi khabar gembira kepada nabi Musa bahwa dia akan hidup selama 70 tahun. Kemudian nabi Musa mengawinkannya dengan gadis suci dan terhormat itu. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah Swt pada hari kiamat tidak akan memisahkan dua pasangan ini dan status mereka di surga tetap sebagai suami istri.
Ibrah dan poin-poin penting dari kisah ini
Dalam kisah ini, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat diambil:
1- Kisah ini menceritakan pentingnya menghormati ayah dan ibu, di mana Allah Swt sangat memperhatikan orang yang menghormati kedua orang tuanya dan Allah memberi pahala khusus kepada mereka yang menghormati kedua orang tuanya baik dunia maupun di akhirat.
2- Dari kisah ini kita juga memahami bahwa wanita salihah akan diperuinting oleh pemuda-pemuda salih. Sebagaimana al-Quran menyebutkan: (æóÇáØøóíöøÈÇÊõ áöáØøóíöøÈíäó æóÇáØøóíöøÈõæäó áöáØøóíöøÈÇÊö)
3- Khianat kepada sesama, berakibat fatal di dunia dan di akhirat.
4- Dalam kisah ini Kita bisa melihat salah satu dari mukjizat Allah Swt.
5- Kehendak Ilahi lebih didahulukan dari pada keinginan manusia.
6- Kerelaan Tuhan lebih penting dari semua pekerjaan, bahkan perdagangan atau perniagaan yang banyak menghasilkan laba.
7- Dalam memilih suami, wanita hendaknya berpikir jernih, jangan sampai terjerumus ke dalam lembah syahwat dan tidak silau terhadap kemilau harta benda.
8- Orang-orang yang salih dan cinta tuhan pada akhirnya akan menang dan berhasil, walaupun kemenangan tersebut tertunda dan diliputi oleh masalah, karena Allah Swt bwesabda:
(Çöäøó ãóÚó ÇáúÚõÓúÑö íõÓúÑÇð) “sesungguhnya setiap kesulitan akan diakhiri dengan kemudahan.”Semoga kita semua dapat mencerna poin-poin di atas.
Menurut sebagian mufasir, motif pembunuhan yang terjadi dalam kisah tersebut adalah seorang anak muda yang “sebel” menunggu pamannya yang tidak mati-mati. Keselnya sang pemuda cukup beralasan, karena pamannya yang kaya raya itu tidak memiliki ahli waris lain selain dirinya. Oleh Karena itu untuk mempercepat proses perpindahan harta benda tersebut, dia membunuh sang paman.
Beberapa Ulama mengatakan dalam hal membawa dua kemungkinan di atas; motif pembunuhan karena wanita atau harta. Ditambahkan pula bahwa pada dasarnya hal ini ingin mengabarkan kepada umat manusia bahwa dua hal ini; harta dan wanita sama-sama berbahaya dan sanggup menyeret manusia kepada tindakan apapun termasuk pembunuhan sanak keluarga.
(sumber: Era Alquran)

Sabtu, 13 Desember 2008

Jawa Timur Juara Nasional PSBG

Tak dikira ternyata Jawa Timur mempunyai potensi tenaga pendidik yang potensial,hal ini terlihat dari diraihnya juara Nasional PSBG yang diadakan tanggal 10 Desember 2008 di Jakarta,yaitu diraik oleh PSBG dari Kota Tuban,Jawa Timur.Hal itu menjadi pemicu bagi kota Surabaya yang pada tahun ini tidak mendapatkan juara tetapi hal itu menjadi motivasi bagi kota Surabaya untuk lebih maju dan kreatif dalam pembelajaran terutama dalam pembuatan APM,inilah yang sekarang lagi digiatkan oleh PSBG Ngudi Ilmu yang di motori oleh dua orang MTT binaan DBE yaitu Bapak Heri Purwanto,S.Pd dan Bapak Saproni,S.Ag.Lebih-lebih sekarang ini Pemkot Surabaya lagi menggalakkan kegiatan KKG atau PKG.

Dengan kemenangan kota Tuban meraih juara tingkat nasional ini membuktikan bahwa daerah mempunyai potensi yang lebih,apalagi kalau pemerintah daerahnya lebih memperhatikan.Disamping itu pendidikan kalau dikelola dengan baik akan memunculkan manusia-manusia yang berpotensi,tidak peduli dimana tempatnya,meskipun fasilitasnya terbatas ternyata lebih unggul dengan daerah perkotaan.Ya.....ingat seperti film laskar pelangi saja.

Selamat untuk kota Tuban semoga dapat menjadi motivasi bagi kota lain di Indonesia.

Jumat, 12 Desember 2008

Sertifikasi

Sekarang ini banyak guru-guru SD yang sedang melaksanakan diklat sertifikasi baik di Surabaya,Pacet,maupun Tuban.Banyak cerita dari teman-teman guru sepulang dari diklat yang menceritakan tentang pengalamannya selama mengikuti diklat.Ada yang senang ada pula yang susah karena takut tak lulus dari diklat tersebut,ya karena dosen diklat yang katanya ada yang agak disiplin,jadinya ketika mengahadapi soal waktu latihan jadi grogi semua.Tapi ada juga yang enjoi karena mentalnya memang sudah siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.Inilah suka duka menghadapi diklat.

Itu semua diprogramkan pemerintah agar guru-guru kelak dikemudian hari menjadi guru yang betul-betul profesional,mengetahui tugas yang semestinya diemban oleh seorang guru untuk mencerdaskan anak bangsa.Guru adalah peletak dasar fondasi kebangsaan yang semakin merosot,peletak dasar nilai-nilai moral seorang anak didik.Inilah yang diharapkan oleh pemerintah yang mengadakan diklat.

Dengan diklat nantinya guru lebih termotifasi untuk mengajar dan mendidik anak bangsa,karena secara otomatis dari segi finansial nantinya pendapatan guru naik menjadi dua kali lipat dari sekarang.

Semoga harapan pemerintah ini dapat menjadi kenyataan dan Indonesia akan bangkit dari keterpurukkannya,kalua sudah begitu maka yang dintungkan adalah masyarakat juga.

Jumat, 05 Desember 2008

Mendapat Guru Baru

Tahun ini SDN BUlak Bantang I-263 mendapat tambahan guru PNS sebanyak 2 orang yaitu Ibu WINARTIK dan Bapak SUNARDI.Ibu Win sebelumnya mengajar di SD Tri Tunggal Surabaya,sedangkan Bapak Nardi sebelumnya mengajar di SD Muhammadiyah 16 yang di kenal dengan SD Kreatif.

Melihat profil beliau maka tenaga-tenaga pengajar yang ada di SDN Bulak Banteng semakin berbobot,tinggal bagaimana mengatur dan menempatkan tenaga-tenaga tersebut sesuai dengan bidangnya.

Berangkat Haji

Ibu kepala sekolah SDN Bulak Banteng I - 263 tahun ini berangkat ke tanah suci bersama Suami,hal ini menambah suasana relijius di SDN yang Beliau pimpin karena sebelunya ada salah satu guru yang juga sudah menunaikan Haji beberapa tahun yang lalu yaitu ibu Sri Purwaningsih.Dengan keberangkatan beliau ini semoga beliau menjadi Haji yang mabrur di ridhoi oleh Allah SWT dan semoga SDN Bulak Banteng I semakin maju.

Sebelum berangkat ke Tanah suci beliau mengadakan meting denga teman-teman guru dan berpesan agar dapatnya selama beliau tinggal ketanah suci ini teman-teman dapat menjaga suasana kerja yang kondusif,dan kalau ada permasalahan di selesaikan dengan baik,dan di konsultasikan dengan kepala sekolah plt yaitu Bapak Heri Purwanto,S.Pd yang juga kepala sekolah SDN Bulak Banteng II.

Beliau berangkat haji dari bandara Juanda Surabaya tanggal 1 Desember 2008,ada beberapa teman dan hadai tolan yang mengantar keberangkatan beliau.

Semoga keberangkatan beliau ke tanah suci akan menambah keimanan dan ketaqwaan dan menambah sepirit dari teman-teman unutk termotiwasi melaksanakan rukun Islam yang ke 6 ini.

Senin, 01 Desember 2008

Perjalanan Kurikulum Di Indonesia

Perjalanan Kurikulum Nasional (pada Pendidikan Dasar dan Menengah)
Bagian 1
Selayang Pandang Perjalanan Kurikulum Nasional
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
Kurikulum 1968 dan sebelumnya
Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini.
Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menggunakan pendekatan-pendekatan di antaranya sebagai berikut.
 Berorientasi pada tujuan
 Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
 Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
 Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
 Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN 1983 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum 1975 ke kurikulum 1984. Karena itulah pada tahun 1984 pemerintah menetapkan pergantian kurikulum 1975 oleh kurikulum 1984.
Kurikulum 1984
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di antaranya adalah sebagai berikut.
 Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
 Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik
 Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah
 Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
 Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
 Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983 antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan ilmu pengetahuan/teknologi terhadap pendidikan dalam kurikulum 1975 dianggap tidak sesuai lagi, oleh karena itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 tampil sebagai perbaikan atau revisi terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
 Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
 Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.
 Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
 Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.
 Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajat mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.

Sumber : http://rbaryans.wordpress.com/2007/05/16/bagaimanakah-perjalanan-kurikulum-nasional-pada-pendidikan-dasar-dan-menengah/